Jumat, April 8

Terluput dari Belenggu Maut


Mazmur 116 – Terluput dari Belenggu Maut

Pernahkah Anda tahu bahwa ada berbagai jenis roh yang diam di dalam Anda ketika Anda melakukan dosa dan masih terikat dengan dosa itu hingga hari ini?
Ini cerita mengenai mimpi saya pada tahun 2010. Mimpi yang saya alami serupa dengan mimpi mama saya. Mama saya bermimpi bahwa ia melihat ada sebuah lubang besar hitam berbentuk lingkaran di langit. Kalau saya, saya bermimipi bahwa saya berada di ruangan yang hitam. Jadi, saya merasa bahwa pada saat itu saya berada di atas langit, dan mama saya melihat suatu wujud di langit, di mana saya berada di situ secara lebih dekat. Di tempat itu saya tidak sendiri. Ada beberapa manusia dan sebuah roh yang cukup besar, hitam, rupanya seperti rupa binatang yang mengambil rupa manusia. Tentulah, wajahnya buruk rupa.
Saya teringat, saat saya mereview mimpi saya bahwa saya memanglah manusia yang berdosa yang mana salah satu dosa saya menghantarkan saya pada makhluk yang menggelikan dan menakutkan itu. Makhluk itu memiliki suatu anggota tubuh yang nampaknya seperti pita yang kira-kira berukuran 10 meter. Tentunya berwarna hitam. Sungguh menyeramkan. Pita-pita itu dapat bergerak, dan menangkap manusia yang mendekat padanya. Itu artinya, jangan coba untuk berbuat dosa jika Anda tahu bahwa itu adalah dosa!!!
Makhluk itu menarik saya dan manusia lain, karena kami mencoba berjalan mendekat padanya. Itu cerita yang biasa nampaknya, namun yang luar biasa adalah bahwa saya dan kawan yang lain terlilit oleh pita-pitanya dan mustahil untuk melepaskan diri dari pita-pita tersebut! Tangan saya dililit, kaki saya juga, pinggang, dan saya merasa sungguh sesak nafas, sehingga hilanglah seluruh kekuatan saya. Semakin saya mencoba melepaskan diri, semakin kuat lilitannya. Makhluk itu tak berbicara suatu kata pun pada kami. Manusia yang lain hanya berteriak tak jelas.
Jika Anda ingin membayangkan betapa kuat lilitan itu, bayangkan saya jika tangan Anda diborgol denagn besi yang berukuran lebih kecil dari diameter tangan Anda dan borgol besi itu panjang, seperti lengan tangan yang panjang. Semakin Anda bergerak, satu centi saja, ia semakin kuat mencengkram Anda. Makhluk itu sangat sensitif!
Saya minta ampun pada Tuhan saat itu atas segala dosa yang telah saya lakukan. Saya berteriak, “TUHAN, lepaskan aku! Selamatkan aku, Bapa! Menabjubkan. Segera lilitan itu mulai terlepas dari tangan saya. Puji Tuhan! Dia juru selamatku! Itulah yang saya pikirkan saat itu, sebagai ucapan syukur saya, saya mengatakan “Engkau Juru selamatku!”
Manusia lain tidak meminta tolong pada TUHAN Yesus, yaa jadi saya rasa mereka akan tetap berada di sana. Mungkin beberapa orang mengatakan, kalau-kalau saya terlalu banyak menonton film kartun atau film lainnya yang banyak makhluk aneh sehingga saya bermimpi seperti itu. Anda salah! Itu adalah nyata, saya tidak mengada-ngada, atau berfantasi. Setiap roh jahat memiliki bentuk yang beragam. Di mana ada dosa, di situ ada makhluk yang berdiam. Jangan mau berdiam dengan iblis!
Ini adalah fakta. Setiap film yang berisi animasi atau makhluk yang aneh menggambarkan makhluk yang sesungguhnya di neraka. Mereka diciptakan dalam tipu daya melalui manusia. Jangan pernah memuja sesuatu film apapun, karena setiap film fiksi memiliki roh jahat. Jangan jadikan aktor/aktris sebagai berhala Anda, begitu pula dengan kartun. Jangan terlalu membanggakannya sampai-sampai Anda menyimpan foto-foto mereka di dalam handphone, komputer, jaket, kaos T-Shirt, dll di mana Anda merasa bahwa bahwa itulah prioritas utama Anda. Lebih-lebih lagi bahwa Anda merasa bahwa setiap tokoh kartun itu nyata, dan sedang menanti Anda untuk menjadi sahabatnya! Itu adalah roh jahat, Saudara! Saya pernah memikirkan hal itu dan itu adalah hal terbodoh yang pernah saya pikirkan dalam hidup saya.
Akhir kata, maju terus dalam TUHAN!

Tuhan Yesus memberkati

Perjumpaan Pribadi dengan Tuhan Yesus


Perjumpaan Pribadi dengan Tuhan Yesus

(Mazmur 7:9) TUHAN mengadili bangsa-bangsa. Hakimilah aku, TUHAN, Apakah aku benar, dan Apakah aku tulus ikhlas.
(Mazmur 7:10) … Engkau yang menguji hati dan batin orang, ya Allah yang adil.

Pada tanggal 4 April 2011, saya mendapat sebuah mimpi yang benar-benar menegur saya. Dalam mimpi saya, saya dihadapkan pada tahta putih, di mana Tuhan Yesus dengan santai berjalan memasuki ruangan putih itu. Saya berdiri di sana, di depan sebuah tahta putih, hanya berdua denganNya. Saat itu saya merasa seperti seorang anak kecil yang dipanggil seorang Bapa untuk bertemu di sebuah ruangan.
Di dalam mimpi saya, saya memakai baju putih bersih. Lalu kemudian, Ia bertanya pada saya tiga buah pertanyaan yang benar-benar menegur saya akhir-akhir ini. Saya sadar bahwa saya terlalu sering memikirkan masa depan, terlalu kuatir, dan tidak terfokus penuh pada kehadiranNya dalam hidup saya.
Saat itu, saya merasa seperti berbicara pada seorang Bapa, bukan pada sebuah sosok yang sangat ditakuti. PerawakanNya sangat santai dan tenang. Sosok Bapa yang saya lihat itu tinggi, rambutnya coklat kehitaman, ukuran badannya ideal (Tidak gemuk, tidak kurus), jalanNya sungguh tegap. WajahNya memancarkan Kasih dalam ketulusan. Itu bukan pertama kali saya melihatNya. Pertama kali saya melihat Bapa adalah saat saya berada di rumah. Sebuah sosok yang sempurna. Mungkin tinggiNya 180 keatas karena saya yang tingginya 175 masih melihat ke atas utuk melihatNya. Ia sosok sempurna seorang Bapa dan Sahabat Sejati bagi hidup saya dan Anda. Dan Anda perlu tahu bahwa Dia dapat menampakkan diriNya pada Anda kapan dan di mana saja.
Pertanyaan pertama yang Tuhan Yesus tanyakan pada saya adalah, “ AnakKu, Apakah kamu mengasihi Aku?” dan dengan cepat dan mantap saya menjawabNya, “Ya Bapa. Aku betul-betul mengasihiMu. Kau tahu itu.” Saya menjadi bingung mengapa Ia menanyakan hal itu pada saya. Ia hanya mengangguk-ngangguk saja.
Pertanyaan kedua yang Tuhan Yesus tanyakan pada saya adalah, “ Apa yang pertama kali membuat engkau mengasihi Aku, ya AnakKu?” Ia menanyakan itu dengan wajah senyum. Tapi, saya seperti anak-anak. Saya menjawabNya dengan jawaban panjang, dan saya tak ingat itu. Saat itu saya menundukkan kepala, karena saya mulai merasa bersalah, karena apa, entahlah, saya tak tahu. Saat itu saya ingat tentang kasih yang semula, bahwa yang dimaksudkanNya adalah itu.
Pertanyaan ketiga yang Dia tanyakan, yang membuat saya benar-benar berbalik padaNya seutuhnya, tidak setengah-setengah lagi adalah, “AnakKu, engkau mengasihi Aku dengan separuh hatimu. Separuh hatimu ada di dunia. Bagaimana pemikiranmu tentang hal itu?” Lalu mimpi itu tiba-tiba mengantar saya bersama teman saya di suatu tempat. Saat itu kami bertiga, saya, teman sekolah saya yang bernama Virginia, dan seornag perempuan muda yang saya kira umurnya sebaya dengan kami yang 17 tahun tapi saya tidak kenal dengannya. Teman saya yang bernama Virginia berdoa dan menumpangkan tangannya pada kami.
Seolah-olah ia tahu percakapan yang terjadi pada saya dengan Tuhan, ia memanjatkan doanya pada kami. Setelah itu, kami dibawa pada suatu gedung putih yang terbuka pada lantai yang paling atas. Kami berada di sana dan kami melihat pemandangan yang begitu indah, dan saya yakin itu adalah surga. Kami melihat padang rumput yang hijau, ada kambing, domba, sapi, dan dua rumah yang berdekatan. Lalu saya berkata pada teman saya, “Coba saja saya punya rumah itu.” :-D

Begitulah isi mimpi saya pada tanggal 4 April 2011. Saya ingat sebelum saya tidur malam itu saya berkata dalam hati, jika saya diberi buku Saat Teduh khusus, saya akan menulisnya “Saya ingin ke surga” dan malam itu Tuhan berbicara pribadi pada saya sebelum saya tidur, bahwa saya tak boleh memikirkan kesulitan hidup, yang membuat saya kuatir. Puji TUHAN, saya sudah tak kuatir lagi! Halleluya!

Penyelamatan Surgawi di Akhir Zaman


Beberapa bulan lalu saya mendapat penglihatan tentang akhir zaman. Manusia yang berada di bumi mulai mengalami krisis ekonomi. Ada roh yang berupa burung gagak hitam sedang tetidur dalam gua. Besarnya kira-kira sebesar satu mall tempat Anda berbelanja. Suatu siang akhirnya burung gagak itu bangun dan terbang tinggi keluar dari liang gua untuk melahap manusia dari satu rumah ke rumah lainnya. Manusia takut dan bersembungi ke dalam pojok rumah, namun burung gagak itu menerkamnya. Manusia lalu mempersembanhkan korban sesajian (satu pak seperti rempah-rempah). Mereka juga memberikannya pada saya, tapi saya membuangnya. Ada manusia yang mengumpulkan dolarnya, ada yang dalam dompetnya banyak sekali berisi pulpen – artinya menghitung laba rugi ekonomi dunia. Saya ditugaskan oleh seseorang untuk berlari sembunyi-sembunyi melalui jalan sempit untuk menuju rumah yang tak dapat hancur, tinggi, kokoh, dan megah, yang dilihat dan dikagumi oleh manusia – surga. Namun saat itu burung gagak itu berbalik dan mengejar saya. Tiba-tiba saat berada di laut, saya tahu saya tak dapat berenang, namun saya berjalan maju, dan tiba-tiba ada petir besar yang menggelegar. Ada seorang pria berbadan elok dengan rambut panjang menunggang kerub dan pasukannya menyelamatkan saya dari burung gagak itu.

Panen Telah Tiba, Buah Telah Masak


Shalom... Ini cerita tentang penglihatan saya beberapa minggu yang lalu... Waktu itu saya lihat ada seorang malaikat yang berdiri di depan saya... Malaikat ini punya sayap yang sangat besar... Waktu saya mendekati dia, (tangannya sedang dilipat), saya melihat tangannya terbuat dari emas... dan tiba-tiba saya melihat kaki dian yang menyala-nyala, warnanya nampak seperti lilin, lalu kaki dian itu mengelilingi malaikat itu dan membentuk mirip sebuah bunga kuning yang mekar... Indah banget waktu mekarnya... lalu malaikat itu akhirnya terbang pergi...

Dan ini adalah penglihatan berikutnya waktu selesai Doa Persiapan... Waktu doa saya melihat dalam mata iman saya, Tuhan Yesus memakai mahkota api yang menyala-nyala... Mahkota itu indah sekali... Di tanganNya ada 2 obor yang menyala... 1 di tangan kiri dan 1 di tangan kanan... Di depan Tuhan Yesus ada sebuah kitab besar yang halamannya membalik-balik secara perlahan-lahan... di depanNya juga saya melihat planet bumi yang indah...

Jadi, begitulah penglihatan saya... Penglihatan yang pertama bercerita mengenai jiwa-jiwa yang menunggu pekerja-pekerja untuk menuai. Inilah saatnya, kawan! Dan mengenai penglihatan kedua, Tuhan Yesus mengingatkan kita bahwa waktu itu singkat. Tuhan sedang memantau anak-anakNya dari kediamannya. Tuhan Yesus itu dekat, Saudara. Dia mengasihi kita.

Jesus bless you with a big love... ^_^

Dunia Neraka


Berikut adalah penggabungan dari beberapa penglihatan tentang neraka. Perjalanan di mulai saat saya diperlihatkan pada satu terowongan yang dari tampak atas seperti tebing curam (lobang). Saya ditarik masuk ke dalam lubang tersebut dengan kecepatan cahaya tinggi. Lalu saya melihat bahwa terowongan itu bermuara (bercabang 2). Saya melalui salah satunya. saya kembali melihat ada pembagian beberapa ruangan yang Nampak seperti gua-gua. Di dalam gua itu saya melihat pemuka agama sedang diadili dengan dua atau tiga iblis yang memegang tongkat panjang. Iblis itu berkerudung hitam dan memegang tongkat panjang (setinggi iblis tersebut) yang bercabang tiga. Di sana mereka ditanya dan disiksa.
Di penglihatan selanjutnya, saya melihat ada lima orang pria sedang berjalan di tengah padang gurun saat malam hari (atau mungkin karena gelap) sedang menyanyikan lagu dunia – lagu yang biasanya dinyanyikan dalam karaoke-karaoke. Mereka berjalan dengan tidak berpakaian sama sekali, dan tangan, kaki, kelamin mereka di rantai. Namun mereka tidak menyadarinya dan masih menikmati perjalanan mereka menuju suatu tempat di mana meraka sendiri tak tahu ke mana mereka berjalan. Mereka tiba pada suatu pintu, dan seorang roh (malaikat atau iblis) – saya agak lupa, menyuruh mereka untuk maju satu-satu. Tangan mereka dimasukkan ke dalam alat dan mesin itu dikunci. Alat itu untuk memberikan cap panas kepada mereka tepat di atas tangan mereka, mesin itu hanya untuk memasukkan tangan saja. Teman-temannya yang lain hanya melihat dan tidak merasa ngeri – mereka masih biasa saja. Alat itu ditutup dan tangannya di cap, dan berteriaklah ia, “AHHHH!!”. Dan temannya yang lain terkejut melihat itu dan ketakutan. Sesudah tangannya di cap, ia menuju ruangan selanjutnya dan saya tak tahu itu ruangan apa, namun yang saya tahu roh itu menyuruh mereka ke sana.
Pada penglihatan berikutnya, saya melihat sekelompok manusia tanpa busana, laki-laki dan perempuan, berjalan dengan perlahan-lahan dengan tubuh yang panas karena meleleh dan JOROK sekali. Mereka menjerit-jerit di tengah padang sambil berjalan, padang gurun yang sama dengan yang saya lihat di atas. Mungkin mereka yang melakukan perzinahan di bumi.
Suatu hari kemudian, saya melihat ada sebuah dunia yang berisi kawah api. Saya ditunjukkan ke sana. Banyak manusia tanpa busana berada dalam kawah itu, dari kejauhan mereka seakan-akan menunjukkan bahwa tempat itu menyenangkan dan penuh berahi, tapi saat saya lihat dari dekat, mereka yang semula mengajak, dalam perubahan pandangan sekilas, MEREKA MENJERIT-JERIT KEPANASAN!

Dunia Kartun

Penglihatan malam itu adalah penglihatan akan fantasi dunia maya. Dalam penglihatan itu tampak pada saya, saya melihat lautan merah dalam suatu lubang lembah besar, terlihat berkilau seperti batu permata yang ada di dunia. Namun itu menggambarkan akan kenikmatan dunia fantasi di bawah alam sadar yang membiaskan pada maut diujungnya. Terlihat enak untuk dipandang dari atas, namun pada akhirnya, ketika sampai di bawah nampaklah maut yang sesungguhnya.
Janganlah Anda, anak Tuhan Yesus Kristus bermain dengan dunia maya seperti keindahan dunia yang berusaha diciptakan manusia. Lautan merah itu adalah maut yang awalnya terlihat indah untuk dikunjungi, namun berujung maut ketika dirasakan di dunia ROH. Ketika itu juga, terlihat sebuah tengkorak besar di daerah lautan merah itu. Tengkorak itu sangat bau sekali, isinya adalah roh-roh halus, yang SANGAT JELEK. Bukan hanya satu roh saja, namun banyak.
Tengkorak itu nampaknya seperti hangus terbakar belerang, sehingga seperti berbau busuk sekali dan jorok. Dalam dan di luar tengkorak itu banyak setan-setan yang bermain-main. Saya pernah melihat tegkorak ini di dalam sebuah dunia kartun anak-anak. Dalam penglihatan itu, nampaklah dan terbukalah bagi say, bahwa APA YANG DIGAMBAR MANUSIA DI DALAM DUNIA KARTUN ADA DI NERAKA. Pertanyaannya sekarang, masihkan Anda ingin mencoba-coba bermain dalam dunia kartun?
Dunia kartun itu memiliki banyak pemuja, itu sama saja memuja berhala. Yang patut kita puja hanyalah Tuhan Yesus Kristus, selain itu, semua adalah BERHALA. Tinggalkan dunia maya yang menghantarkan Anda pada dunia fantasi yang sebenarnya Anda bertemu iblis, karena kartun adalah gambaran iblis.
Tuhan sudah sangat DEKAT, Saudara!

Cerita Mengenai Kitab Wahyu


Mimpi ini adalah mimpi yang paling saya ingat. Di malam itu saya bermimpi bahwa saya sedang berada dalam sebuah istana yang bersalutkan emas. Istana yang besar dan begitu megah. Banyak sekali ruangan-ruangan di dalamnya yang nampak seperti kamar-kamar. Di istana tersebut terdapat beragam manusia dari segala jenis suku bangsa dan bahasa. Saya dapat bercakap-cakap dengan beberapa orang dari mereka dengan bahasa mereka, sekalipun dalam dunia nyata saya belum pernah mempelajari bahasa-bahasa tersebut.
Selanjutnya saya melihat ada seorang Raja yang rupanya seperti Lanjut Usia yang berjubah merah dan berambut putih panjang dan jalannya berwibawa. Ia didampingi oleh seorang pria yang perawakannya tinggi dan seperti bina raga. Ia mendampingi Raja tersebut dengan berjalan di belakangnya. Raja itu beserta pengawalnya berjalan memasuki suatu ruangan. Saya berpikir bahwa itu adalah ruangan khusus milik Raja.
Lalu saya mendengar semua orang diberi perintah untuk memasuki ruangan sesuai kelompoknya. Saya saat itu tidak tahu di mana saya seharusnya berada. Maka saya masuk ke salah satu ruangan bersama sekelompok orang tak pernah saya kenal sebelumnya. Orang-orang tidak berkumpul sesuai dengan bangsa maupun yang sama bahasanya. Mereka bercampur begitu saja, seperti mereka memang telah ditentukan untuk berkelompok seperti itu. Jumlah orang-orang dalam tiap ruangan berbeda-beda. Ada yang banyak (kira-kira jumlahnya ratusan orang) dan ada pula yang sedikit. Saya menuju ke kelompok yang berjumlah kira-kira 15 orang saja (Tentunya dengan bangsa dan bahasa yang berbeda).
Selelah itu, sebagian orang dimateraikan dengan materai emas di dahi mereka. Saya juga termasuk orang yang dimateraikan. Materai tersebut berwarna murni seperti warna emas. Seorang malaikat yang bersayap adalah malaikat yang memateraikan kami. Ia memegang sebuah sangkakala di tangannya. Malaikat itu putih murni pakaiannya, dan ia berada di depan kami dengan terbang di atas kami. Cahaya yang tepancar saat malaikat itu memateraikan kami adalah cahaya pelangi yang indah dengan dominan warna kuning dan putih yang menuju ke dahi kami membentuk sebuah tanda yang tak pernah dapat kami ketahui. Saat kami di materaikan, ada yang menadahkan tangan ke atas, ada yang membentuk sikap berdoa. Mata kami hanya menuju kepada Tuhan Yesus semata dengan perasaan sukacita, damai sejahtera, kasih yang melingkupi kami, dan perasaan terharu sehingga sebagian dari kami dapat mengeluarkan air mata.
Penglihatan yang terlihat agak membingungkan ini dengan sekejap mata beralih pada situasi yang mengerikan. Ada yang berseru, tapi saya tidak melihat adanya sosok yang berseru. Saya hanya mendengar suaranya yang mengatakan dengan tegas, Sudah tiba saatnya penuaian besar. Panenlah dengan sabitmu!”
Saya melihat orang-orang yang telah meninggal bangkit dari tanah dan berjalan. Sebagian orang yang nampaknya berpakaian seperti pada saat musim panen mulai menyabit tumbuhan yang nampaknya seperti gandum atau padi yang sudah menguning dan tinggi. Sebagian membawa sabitnya untuk memenggal kepala manusia tanpa memlih siapa pun dan dengan kejam mereka mulai memarang setiap manusia yang dilihatnya.
Saya berlari ketsayatan dengan detak jantung yang kecepatan per detiknya sangat tinggi. Saya mulai mau menangis. Saya mencoba mencari tempat persembunyian, lalu pada akhirnya saya berlari mendekati sebuah ruangan terbuka yang bentuknya sepeti alun-alun. Saya melihat ada yang mengajar ajaran baru yang sesat.
Pengikut guru tersebut adalah orang-orang dewasa. Lalu saya cermati dalam jarak yang cukup dekat, yaitu di depan pintu ruangan tersebut yang telah terbuka. Guru tersebut memegang sebuah kitab tebal. Lalu, begitu mengejutkan! Ternyata muka guru tersebut nampaknya seperti orang yang telah lama meninggal. Mukanya pucat pasi. Namun muka orang-orang yang menjadi pengikutnya biasa-biasa saja.
Saya lari tekejut, lalu saya melangkahkan kaki saya menuju kumpulan gandum atau padi yang tinggi. Jantung saya semakin tak terkendali. Saya menangis dan mulai memanjatkan doa saya kepada Tuhan Yesus Kristus. Saya memohon padaNya untuk segera menghentikan ini. Saya tidak tahan lagi. Dalam beberapa detik kemudian, saya merasa adanya seseorang di belakang saya. Itu benar. Saya melihat orang yang memegang sebilah sabit yang besar dan ia bersiap untuk membunuh saya. Namun puji syukur, sebelum ia melsayakannya saya telah terbangun.
Sewaktu saya terbangun, saya menangis dan langsung membangunkan ibu saya dan ia menghiburkan saya.